TANGERANG SELATAN – (22/02/2014) Antusiasme para generasi penerus bangsa terlihat dari penuhnya Gedung Serbaguna MAN Insan Cendekia. Sonic Linguistic ini sudah mejadi tradisi setiap tahunnya sejak 2008, dengan konsep yang berbeda tetapi tetap memiliki story line.
Sonic Linguistic 2014 kali ini mengambil konsep
Fantasy dan tema Ancient Valor. Kegiatan yang diadakan oleh anak-anak OSIS MAN Insan Cendekia ini menyelenggarakan 4
cabang perlombaan, yaitu Science and Technology,
Language, Journalistic, and Sport and Art Culture yang semuanya berjumlah 22
perlombaan.
Sekitar pukul 08.00 WIB Opening Ceremony di mulai. Acara dipandu oleh Naufal, Nahla, Taufiq dan Sarah, meskipun hujan mengguyur deras sedari pagi. Dilanjutkan dengan penuangan air di 4 gelas yang berbeda warna ke dalam akuarium secara simbolis. Setiap gelas melambangkan 4 cabang lomba yang di gelar. Warna oranye untuk Language, hijau untuk Sport and Art Culture, merah muda untuk Jurnalistic, dan biru untuk Science and Technology.
Tahun ini, 'Sonlis' singkatan dari Sonic Linguistic diikuti oleh 200 sekolah dari seluruh
Indonesia dengan jumlah peserta 1.771 orang.
Partisipan peserta mulai dari
daerah Aceh sampai Makassar. Adapun peserta on
the spot dari daerah JABODETABEK, Lampung, Bali dan Malang. Pada tahun ini juga, Sonlis menggelar
lomba tambahan yaitu, Mini Soccer dan
Khitobah.
Hujan yang mengguyur tak menyurutkan semangat panitia dalam
menggelar Opening Ceremony yang berjalan dengan meriah. Bahkan panitia
sudah berusaha semaksimal mungkin mengantisipasi segala kemungkinan yang akan
terjadi.
“Untuk mengantisipasi hujan, sebenarnya kita sudah membuatkan parit disekitar lapangan Basket, dan Mini Soccer agar air tidak menggenangi lapangan pertandingan. Penutup meja dari plastik
pun telah disediakan panitia agar meja-meja yang ada tidak basah kuyup. Payung
untuk transportasi di tempat acara, dan tenda untuk tempat makan di bazar juga dipersiapkan.” Ujar
Gilang Al Ghifari, ketua panitia Sonlis 2014.
Namun, dari beberapa kegiatan Opening Ceremony yang telah dilaksanakan, ada beberapa kendala yang
di alami oleh panitia terutama kendala cuaca, hujan tidak henti-hentinya
menghiasi langit MAN Insan Cendekia dan sekitarnya. Hujan juga menyebabkan tamu
istimewa dari Direktur Pendidikan Madrasah Kementrian RI, Kidup Supriyadi,
terlambat datang ke tempat acara. Kendala juga terjadi ketika group band dari panitia Sonlis
membawakan "theme song" Sonic
Linguistic 2014. Microphone tiba tiba
mati, dan lirik yang harusnya terpampang di layar proyektor tidak tertampilkan.
Gilang menyadari bahwa Sonic Linguistic 2014 belum sesuai harapan yang diinginkan. “Semoga di 'Sonlis' 2015 nanti, bisa lebih baik dari tahun ini dan hal hal yang belum terlaksana sekarang bisa terwujud di tahun berikutnya, serta bisa menampung lebih banyak lagi peserta bahkan sampai tingkat regional ASEAN bahkan Internasional.” Tutup Gilang.
Gilang menyadari bahwa Sonic Linguistic 2014 belum sesuai harapan yang diinginkan. “Semoga di 'Sonlis' 2015 nanti, bisa lebih baik dari tahun ini dan hal hal yang belum terlaksana sekarang bisa terwujud di tahun berikutnya, serta bisa menampung lebih banyak lagi peserta bahkan sampai tingkat regional ASEAN bahkan Internasional.” Tutup Gilang.